Karim Benzema dan Jose Mourinho kemungkinan akan bereuni di Benfica; Bruno Lage menolak Al Ahly karena ingin bertahan di Eropa; klub-klub Arab Saudi terus mengincar Bernardo Silva. Berikut beberapa berita utama selama beberapa hari terakhir bursa transfer dari pakar transfer TribalFootball, Rudy Galetti.
Benzema dan Mourinho: Impian Reuni di Benfica
Karim Benzema sedang mencari jalan kembali ke sepak bola Eropa dan belum berencana memperpanjang kontraknya dengan Al Ittihad, yang berlaku hingga Juni 2026. Striker Prancis ini bertekad untuk kembali ke Liga Champions sebelum akhir kariernya.
Klub yang paling menunjukkan minat adalah Benfica. Dengan Jose Mourinho yang kini berada di bangku cadangan di Lisbon, Benzema telah menjadi salah satu target utama tim Portugal tersebut. Keduanya pernah bermain bersama di Real Madrid selama tiga tahun antara tahun 2010 dan 2013, dan Mourinho ingin sekali bekerja sama lagi dengan mantan peraih Ballon d’Or tersebut.
Skenario paling realistis saat ini adalah transfer gratis pada musim panas 2026, karena Al Ittihad tidak akan membiarkannya pergi begitu saja. Namun, kepindahan di bulan Januari tidak sepenuhnya dikesampingkan, dengan klub Arab Saudi tersebut meminta setidaknya €7/8 juta untuk memulai negosiasi.
Sementara itu, Benfica sedang mempertimbangkan strategi mereka dengan cermat. Striker mereka saat ini, Vangelis Pavlidis, sedang dalam performa terbaiknya, mencetak dua gol dalam kemenangan 2-1 atas Gil Vicente baru-baru ini dan, secara keseluruhan, telah mencetak tujuh gol di paruh pertama musim ini sejauh ini.
Namun, Benzema sendiri siap mengurangi tuntutan gajinya agar kepindahannya memungkinkan: Mourinho yakin perekrutan seperti itu dapat mengubah Benfica baik di Portugal maupun di Eropa. Sebuah langkah yang patut diperhatikan dalam beberapa minggu mendatang.
Kerwin Vargas: Bintang muda Charlotte menarik minat klub-klub papan atas
Kerwin Vargas sedang menjalani musim terbaik dalam karier mudanya. Pemain sayap Kolombia berusia 23 tahun ini, yang sudah menjadi pemain internasional U-23 untuk negaranya, telah menjadi pemain kunci bagi Charlotte, membawa tim tersebut meraih tempat terjamin di babak playoff MLS. Kecepatan, kreativitas, dan fleksibilitasnya—kemampuannya bermain di kedua sisi sayap—telah menjadikannya salah satu penyerang paling berbahaya di liga.
Tahun ini saja, Vargas telah mencetak tujuh gol dan tiga assist, tetapi dampaknya jauh melampaui angka-angka tersebut. Sejak tiba di Amerika Serikat, ia dengan cepat menjadi favorit penggemar dan bagian penting dari sistem penyerangan Charlotte.
Di balik layar, penampilannya tidak luput dari perhatian. Bukan tanpa alasan, Vargas hampir bergabung dengan klub dari City Football Group pada bursa transfer terakhir, dengan negosiasi yang telah berjalan lancar sebelum kesepakatan akhirnya gagal.
Namun, minat tersebut belum memudar, dan para pencari bakat dari CFG terus memantaunya dengan saksama menjelang bursa transfer Januari. Dengan kontrak yang berlaku hingga Desember 2027, Charlotte berada di posisi yang kuat.
Meski begitu, Vargas kini menjadi incaran klub-klub besar dan namanya, setelah babak playoff MLS, diperkirakan akan menjadi salah satu yang terpanas dalam beberapa bulan mendatang.
Bruno Lage tolak Al Ahly: ia menunggu Eropa
Setelah beberapa hari merenung, Bruno Lage memutuskan untuk menolak tawaran Al Ahly untuk menjadi pelatih kepala baru mereka. Raksasa Mesir itu mengajukan tawaran finansial yang kuat dan yakin dapat meyakinkan manajer asal Portugal tersebut, tetapi Lage memilih untuk tetap membuka opsi.
Mantan pelatih Benfica dan Wolverhampton Wanderers ini mempertimbangkan kepindahan tersebut dengan serius, dan keluarganya juga terbuka untuk pindah ke Mesir. Namun, minat dari klub-klub di liga-liga top Eropa mendorongnya untuk menunggu peluang konkret lainnya.
Prioritas Lage tetap kembali ke sepak bola Inggris, tempat ia sebelumnya melatih Wolves, meskipun ia juga terbuka untuk pengalaman baru di Prancis. Waktu keputusan ini juga penting.
Baru minggu lalu, Lage secara resmi mengakhiri kontraknya dengan Benfica. Ia bahkan merelakan kompensasi yang menjadi haknya, hanya menerima gaji bulan September dan bonus terkait kualifikasi babak grup Liga Champions.
Bagi Al Ahly, penolakan ini merupakan kemunduran karena mereka terus mencari pelatih papan atas. Bagi Lage, ini adalah jeda yang terencana, sambil menunggu proyek yang tepat di Eropa yang sesuai dengan ambisinya. Di usia 49 tahun, pelatih asal Portugal ini bertekad untuk kembali membuktikan kemampuannya di salah satu panggung utama benua tersebut.
Al Ittihad Incar Jürgen Klopp sebagai Pelatih Kepala Baru
Al Ittihad mempertimbangkan Jürgen Klopp sebagai target utama mereka untuk menggantikan Laurent Blanc di bangku cadangan. Klub Arab Saudi tersebut memiliki beberapa nama dalam daftar pendek, tetapi langkah konkret bagi mantan manajer Liverpool tersebut dipandang sebagai prioritas utama. Klopp, yang meninggalkan Liverpool pada musim panas 2024, saat ini bekerja sebagai koordinator sepak bola untuk grup Red Bull.
Al Ittihad memandangnya sebagai kandidat ideal untuk memimpin proyek jangka panjang mereka dan membawa prestise internasional ke Liga Pro Arab Saudi. Negosiasi tidak akan mudah, tetapi klub siap untuk menguji situasi dalam beberapa minggu mendatang. Pelatih lain masih dalam pertimbangan.
Luciano Spalletti, setelah pengalamannya bersama tim nasional Italia, dan Sergio Conceicao, yang mengakhiri masa baktinya di AC Milan pada akhir musim lalu, keduanya terbuka untuk menjajaki peluang tersebut jika ada.
Sementara itu, Xavi Hernandez – nama lain yang dikaitkan dengan posisi tersebut – telah menyatakan mundur. Pelatih asal Spanyol tersebut lebih memilih menunggu tawaran dari salah satu klub terbesar Eropa dan tidak melihat kepindahan ke Arab Saudi sebagai pilihan konkret saat ini. Namun, bagi Al Ittihad, Klopp tetap menjadi pilihan impian dan pilihan utama.
Klub-klub Saudi terus mengincar Bernardo Silva, Barcelona juga ikut dalam perburuan
Jalur transfer Bernardo Silva di Arab Saudi masih terbuka. Setelah upaya awal di musim panas, beberapa klub di bawah naungan PIF terus menunjukkan minat yang kuat terhadap gelandang Portugal tersebut. Dengan kontraknya di Manchester City yang akan berakhir pada Juni 2026, kemungkinan pindah ke agen bebas dipandang sebagai peluang besar, dan pembicaraan di dalam PIF mencakup gagasan untuk menawarkannya kontrak jangka panjang hingga 2030. Untuk saat ini, Bernardo Silva sendiri belum membuat keputusan.
Pemain berusia 31 tahun ini sepenuhnya fokus pada musim ini bersama Manchester City dan tetap menjadi pemain kunci bagi tim Pep Guardiola. Prioritasnya adalah terus bersaing di level tertinggi di Eropa. Barcelona juga menjadi incarannya.
Raksasa Spanyol tersebut telah memantau Bernardo dengan saksama dan menganggapnya sebagai target transfer bebas yang realistis, terutama mengingat keterbatasan keuangan mereka dalam beberapa tahun terakhir. Kepindahan tanpa biaya akan sangat sesuai dengan strategi mereka untuk merekrut pemain-pemain top tanpa biaya transfer yang besar.
Beberapa bulan mendatang akan sangat krusial. Sementara klub-klub Arab Saudi mempersiapkan tawaran besar, Barcelona tetap memperhatikan, berharap dapat meyakinkan Bernardo untuk melanjutkan kariernya di Camp Nou. Masa depannya adalah salah satu berita utama yang patut diperhatikan di sepak bola Eropa.